Untuk Ibuku
Ibu...
Kau adalah karunia terbesar dalam hidupku
Sembilan bulan mengandungku adalah beban yang kau jalan dengan riang
gembira
Sakitnya kelahiranku kau sambut dengan air mata bahagia
Yang kini... Tak jarang, air mata bahagia itu berubah menjad air mata
kesedihan
Karena kenakalanku, sebab kebandelanku
Ibu...
Apa Ibu tahu kalau aku menyayangimu lebih dari siapapun?
Meskipun aku tak pernah mengatakannya padamu
Perasaan ini selalu tersimpan di dalam hatiku
Dan... aku tak tahu bagaimana mengungkapkannya pada Ibu
Bu...
Maafkan aku yang sering membuatmu khawatir
Maafkan anakmu ini yang membahagiakanmu pun, aku belum mampu
Merepotkanmu malah menjad pekerjaanku. Maaf, Bu
Ingin aku ungkapkan betapa bahagianya aku memilikimu.
Dan mengucapkan langsung dar bibirku, “aku sayang Ibu”.
Ya Allah, ampunlah dosa-dosa Ibuku
Berilah umur panjang dan kesehatan selalu
Berilah kebahagaan d dunia dan di akhirat Mu
Kabulkanlah doa-doa Ibu dalam setiap sujudnya padaMu
Kumpulkanlah keluarga kam kelak dalam surgaMu
Aamiin
Aku sangat menyayangmu, Bu
Maafkan anakmu ini yang belum mampu membahagiakanmu
Ridhoi selalu jalan hidupku
Agar kelak aku dapat menciptakan senyum manis di bibirmu
**
Kemarin, tepat 5 Januari Mamak saya berulang tahun yang ke 46. Bukan usia
yang lagi muda. Mamak sudah 46, saya –hampir 19.
Banyak saudara dan orang bilang kalau saya ini anak Mamak, dan kakak saya
anak Bapak. Karena bentuk fisik saya memang lebih menyerupai Mamak, kurus. Dan kakak
saya yang mirip dengan Bapak, gemuk dan bulat. Hehe. Ah, itu hanya anggapan
orang.
Pernah sesekali, Mamak bercerita kalau dulu waktu saya kecil saya selalu
bilang pada Mamak untuk jangan tua. Saya tidak mau melihat Mamak saya tua
seperti Nenek saya. Merepotkan, memang. Apalagi dengan membiarkan saya tumbuh
dewasa dengan Mamak yang tak bertambah usia.
Saya sadar, kenapa saya meminta Mamak agar jangan tua, supaya Mamak bisa
selalu
menemani saya sampai saya dewasa kelak. Karena aku tanpa Ibu, bagai
butiran debu.
Saya takut. Takut kehilangan sosok seorang Ibu dalam hidup, yang padahal tak dapat terelakkan ketika Yang Maha Kuasa telah berkehendak. Karena rasanya pasti sakit, sedih, memilukan, seperti yang terlihat dari air muka Mamak ketika nenek meninggal. Saya pernah merasakannya, walaupun hanya dalam mimpi seperti cerita yang disini. Tapi sungguh, rasanya begitu memohok hati.
Di ulang tahun kali ini... semoga Mamak terus dipanjangkan umurnya dan
diberi kesehatan. Dilancarkan rezeki dan urusannya. Semakin menjadi Ibu yang
kuat bagi saya, dan keluarga. Dan... semoga apa yang dicita-citakan Mamak dapat
terwujud kelak. Semoga saya dapat membahagiakan Mamak. Aamiin.
Dengan Cinta,
anakmu Nani.
Thanks banget.. Tulisan blognya, sudah mengingatkan saya betapa berharganya ibu dalam kehidupan ini ...
BalasHapusSama-sama. Alhamdulillah kalo tulisannya berguna. Mari, saling mengingatkan :)
HapusJadi sedih :'(
BalasHapus