Aku mah apa atuh. Cuma anak smester 1 yang masih nyari-nyari arti mahasiswa yang baik itu kaya gimana. Harus melakukan apa. Bersikap seperti apa. Ikut arus yang mana. Hih. Bingung.
http://sosbud.kompasiana.com/2013/07/25/bingung-siapa-takut-579417.html
Masih raba-raba jalan yang diambil, jalan yang diambil berdasarkan passion. Universitas Islam Negeri. Jurusan Jurnalistik. Ikut Teater. Pernah Ikut tes masuk radio komunitas.
Bingung....
Ini... Ini yang menurut gue jadi penyakit. Terlalu banyak asumsi-asumsi yang dipikirin, yang buat gue jadi stuck disitu-situ aja tanpa ada perkembangan, sebelum didorong oleh sesuatu yang meledak-ledak. Ini yang kadang gue keselin sebagai Nani Yulianti. Dan karena asumsi-asumsi yang ngga jelas itu, gue sering terperangkap ke dalam zona 'canggung'.
Asumsi itu bagus untuk buat rencana ke depannya, sebagai suatu tindakan kalo-kalo terjadi sesuatu yang ngga diinginkan. Tapi gituuuuu... Ih, susah dijelasinnya.
**
Sebagai mahasiswa jurusan jurnalistik, gue merasa miris. Kenapa? Karena kadar kelancaran gue menulis belakangan ini lagi turun-turunnya. Banyak draf-draf yang numpuk di sana sini tanpa ada penyelesaian.
Terlalu banyak yang numpuk di otak. Tentang ini harus begini, yang itu harus begitu, tapi ya gitu, ga dieksekusi. Prasangka-prasangka yang buat gue minder, kirologi kalo kata Sarah mah.
Untuk sekarang, gue cuma bertekuk lutut sama keadaan, ngikutin gimana dia ngalir. Pengen berontak. Tapi cuma sekedar ada dipikiran. Pengecut.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Saat ini gue lagi sibuk dengan dunia yang baru aja gue tapakin beberapa minggu terakhir. Teater. Ah, aku mah apa atuh.
Berteater ngga semudah yang kalian lihat. Bukan sekedar berakting melotot kalo lagi marah, bukan sekedar teriak-teriak kalo lagi kesel, tapi lebih dari itu. Karna berteater itu menjadi, bukan seperti.
Banyak aspek yang harus dipenuhi. Kaya tubuh, suara, imajinasi yang emang dituntut untuk dipenuhi, biar jadi. Tapi ini yang gue takutin... Gue takut kalo gue ngga bisa memenuhi apa yang distandarkan. Masih banyak kebingungan di sana sini. Gue harus melakukan gerakan apa? Mengeluarkan suara seperti apa? Berekspresi kaya gimana?
Bisakah waktu mengubah gue menjadi seperti mereka-mereka yang sudah ahli dalam berteater? Atau lebih dari itu? Atau malah...... Mengecewakan?
Atau malah gue memilih mundur untuk lebih fokus ke kuliah? Ngurusin gimana jadi jurnalis yang baik? Perbanyak link ke sana sini biar dapet banyak sumber informasi?
Ketakutan gue berkelanjutan.... Beberapa malam lalu gue sempet mikir. Sempet ngerasa bosen. Maksudnya takut bosen. Dari beberapa kali latihan, gue rasa belum ada perkembangan yang timbul dari diri gue. Mungkin karna guenya yang ngga maksimal kali, ya. Toh, yang menentukan berhasil atau tidaknya latihan teater itu bukan di tangan pelatih, tapi gue, peserta latihan. Sempet ngerasa kecewa. Kalo terus-terusan gini, buat apa? Katanya mau jadi professional? Tapi ko takut? Tapi ko cemen? Tapi ko kaya pecundang? Hahahaha tampar aja, tampar. *talk to myself*
Ah, maafkan aku, pembaca--pun jika ada yang membaca tulisan ini. Maafkan aku atas kebingunganku di atas. Maafkan sisi lain dariku yang..... um.... begitulah.
0 komentar:
Posting Komentar