Jadi,
sudah berminggu-minggu hal ini melekat dibenak saya. Dan baru bisa dikeluarkan
sekarang, dengan adanya waktu luang dan pikiran yang—masih random.
Saya
sempat berfikir mengenai bahasa. Yaa, bahasa. Setiap Negara dibelahan dunia ini
pasti mempunyai bahasa nasionalnya tersendiri.
Seperti India dengan bahasa
Hindinya, China dengan bahasa Mandarinnya, Thailand dengan bahasa Thainya, dan
Indonesia dengan bahasa Indonesianya.
Tapi,
bahasa Inggris menjadi salah satu bahasa paling populer di dunia sekaligus
bahasa yang paling banyak diterapkan, menjadi bahasa resmi di beberapa Negara
dan organisasi internasional. Tercatat ada kurang lebih di 70 negara maju di
dunia dan 10 organisasi internasional yang memakai bahasa Inggris sebagai
bahasa resmi kedua setelah bahasa nasional masing-masing Negara.
Nah,
seperti dipostan saya sebelumnya, sudah saya katakan bahwa saya ingin menguasai
bahasa Inggris dengan baik dan benar. Kenapa? Saya pun tidak punya jawaban
pasti akan pertanyaan ini. Tapi satu hal yang amat saya yakini, bahwa saya
mencintai bahasa Inggris, sama dengan kecintaan saya pada bahasa Indonesia
tentunya.
Salah
satu faktor saya menyukai bahasa Inggris karena terbiasanya saya mendengarkan
lagu-lagu barat. Yaa, hampir 80% playlist saya lagu barat. Dan seperti yang
dikatakan diparagraf sebelumnya, bahwa bahasa Inggris merupakan bahasa yang
paling banyak diterapkan di dunia (bahasa internasional), maka kalau saya tidak
bisa berbahasa Inggris tentu saya tidak akan bisa berbicara dengan orang asing.
**
Sedikit
mengulang, kecintaan saya pada bahasa Inggris ini sudah terlihat sejak saya
duduk di bangku SMP. Waktu saya kelas 7 saya hanya mengaku-ngaku cinta bahasa
Inggris dan bisa berbahasa Inggris, saya ingat sekali ketika saya diharuskan
menulis bahasa Inggrisnya 12, saya malah menulis twelev yang seharusnya
‘twelve’, ada lagi ketika guru bahasa Inggris saya memberikan tugas, saya hanya
plenga-plongo tidak mengerti. Jika mengingat hal tersebut—sungguh
memalukan>.< pada saat itu saya benar-benar seperti pribahasa ‘tong
kosong nyaring bunyinya’ yaa, saya akui itu.
Baru
dikelas 8 dan 9 saya mulai mengerti—walaupun sedikit-sedikit. Di SMP saya tidak
diajarkan mengenai tenses, baru di SMK inilah diajarkan. In senior high school,
I think I’m on the right track, you know why? karena guru bahasa Inggris kelas
X saya berbaik hati memberikan les gretongan:D
**
Nah,
masalah yang menyangkut dibenak saya adalah… pantaskah saya menjadikan
‘menguasai bahasa Inggris dengan baik dan benar’ sebagai salah satu mimpi besar
saya? Maksud saya seperti ini, saya memimpikan hal yang menurut orang lain hal
kecil, karena banyak orang di—tidak usah jauh-jauh dulu—di Indonesia pun banyak
yang dapat berbahasa Inggris dan itu merupakan hal yang lumrah dalam
kesehariannya. Orang lain sudah lari jauh, sementara saya baru mulai berjalan.
Saya
selalu membesarkan hati saya sendiri, bahwa itu hal yang wajar. Wajar karena
saya orang yang baru sadar akan pentingnya menguasai bahasa asing, dan baru sadar kalau saya mencintai Bahasa Inggris
**
Saya
pelajar, siswi kelas XI AK 1 dan masih 16 tahun. Perjalanan saya masih panjang,
dan saya berjanji pada diri saya sendiri untuk kedepannya terus belajar bahasa
Inggris lebih mendalam. Sekarang, kemampuan berbahasa Inggris saya masih minim,
masih harus banyak belajar.
Bersyukurlah
kalian yang dilahirkan dengan bisa berbahasa inggris, atau yang sudah mengerti
dan bisa berbahasa inggris dengan baik. Karena apabila menurut kalian itu
biasa-biasa saja, tidak ada istimewa-istimewanya, bagi saya itu suatu hal yang
luar biasa untuk dapat menguasai bahasa inggris, itu merupakan salah satu
cita-cita besar saya. ‘ABLE IN ENGLISH’.
God..
I really wanna be able in English, I have a big passion for it. Trust me God.
Ini
doa saya sebelum belajar setiap harinya : Ya Allah, Tuhanku Yang Maha Lembut,
Yang tiada batas kasih sayang-Nya, semangatilah hambamu ini untuk terus belajar
ya Allah. Semoga apa yang telah dipelajari akan selalu diingat dan dapat
berguna suatu hari nanti. Amiiiin.
aamiin... kalo sudah "Able in English", diamalkan. ingat sebaik-baiknya ilmu adalah ilmu yang bermanfaat. ilmu tanpa amalan itu pincang, dan amalan tanpa ilmu itu buta.
BalasHapusaye aye captain!!
Hapus